Saturday, March 5, 2016

PETA DESA

PETA DESA

Peta Desa, apabila mendengar kata ini benak yang pertama kali muncul ialah beberapa sketsa atau denah desa yang kadang terpasang di dekat kantor desa ataupun di pintu masuk atau perempatan atau pertigaan di desa-desa.

Beberapa peta desa, semakin modern dan informatif seiring perkembangan teknologi yang mereka pergunakan. Menggambar peta desa itu ialah upaya masyarakat untuk mengenalkan wilayah desa dan potensi wilayahnya. Teringat saat Kuliah Kerja Nyata dan membuatkan 'Peta Desa' yang digambar melalui cat pada papan yang cukup besar.

Gambar 1. Aji PP saat KKN
Itu Peta Desa di saat peraturan perundang-undangan tentang bagaimana Peta Desa belum dikeluarkan. Semenjak dibentuknya Kementerian Desa, dengan keberadaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, disusul dengan diluncurkannya Peta Desa maka informasi mengenai Desa dari aspek ruang kebumian atau informasi geospasial semakin dibutuhkan dan menjadi bagian penting dalam perencaaan dan pembangunan di tingkat Desa.

Kementerian Desa bersama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) telah menyiapkan Peta Desa. Berikut Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Penyajian Peta Desa, dapat diunduh di: Perka BIG Peta Desa.

Perka ini merupakan Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa yang menyajikan Peta Desa dalam bentuk Peta Citra. Di dalamnya memuat unsur-unsur Peta Citra yang disajikan yaitu toponim, batas wilayah administrasi, jaringan/infrastruktur transportasi, perairan (sungai, saluran air, irigasi, dan lainnya), sarana dan prasarana (fasilitas umum dan fasilitas sosial). Dimuat pula dalam tabel berisi kewajiban unsur yang ditampilkan, ketentuan grid dan gratikul peta citra, ketentuan lainnya hingga simbol dan spesifikasi pewarnaannya.

Untuk mendukung penyelenggaraan Peta Desa tentunya peran serta berbagai lini sangatlah diperlukan. Indonesia yang sedemikian luasnya dan jumlah desa yang tentunya cukup banyak memerlukan dukungan sumber daya manusia. Jika berbicara teknologi dan ketersediaan data tentunya jawabannya ialah cukup memadai, persoalan yang ada saat ini ialah pemetaan sebaran sumber daya manusia di bidang informasi geospasial. Lulusan dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki jurusan terkait pemetaan atau informasi geospasial semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tapi bagaimanakah distribusinya di daerah-daerah dan pelosok pulau di Indonesia? Mari bersama-sama optimalkan teknologi informasi komunikasi di bidang geospasial untuk saling mendukung dan membangun Indonesia lebih baik, salah satunya melalui Peta Desa :). Peta Desa diharapkan dapat menjadi dasar atau landasan berbagai informasi potensi wilayah serta tantangan pembangunan dari tingkat Desa agar selaras dengan berbagai perencanaan di tingkat atasnya.

Salam Spasial.

1 comment: